Sekolahku
Di Ujung Negeri
Oleh:
Made robi pratama
Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha
Fenomena anak yang
berjuang untuk menumpuh pendidikan dengan menghadapi medan yang berbahaya sudah
sering disaksikan melalui televise,bahkan hal itu mengundang rasa semangat yang
tinggi dalam menggapai cita-cita.Essay ini khusus saya tulis karena dewasa ini
saya merasa “tidak nyaman” dalam melihat para anak-anak yang berjuang untuk
menempuh pendidikan khususnya pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) yang khususnya berada di daerah perbatasan.Potret
Pendidikan untuk pemerataan pendidikan di Indonesia masih kurang baik.Hal ini
dapat dilihat dari anak-anak yang tinggal di daerah perbatasan,mereka harus
menempuh jarang yang jauh untuk sampai di sekolah,hal ini terjadi karena belum
adanya akses jalan untuk menuju sekolah mereka.Belum lagi mereka harus
menghadapi teriknya mayatahri dan derasnya hujan,dan berbagai rintangan yang
mereka hadapi seperti menyebrangi sungai dengan tali,melewati medan yang
terjal,tentu hal ini sangat berbahaya untuk mereka.Dan ketika mereka sudah tiba
di sekolah,dengan semangat untuk menuntu ilmu yang tinggi,pasti saja ada guru
yamg tidak hadir karena berbagai hal.Tentu ini akan menyebabkan mereka kecewa.Sekolah
yang berada di daerah perbatasan memang sangat jauh dengan pusat kota,itu
menyebabkan fasilitas yang mereka tempuh untuk menuju sekolah tidak sebanding dengan
semangat mereka untuk menuntu ilmu.Masalah yang sering kita jumpai adalah
kurangnya tenaga pendidik yang ingin mengabdi untuk mengajar siswa di daerah
perbatasan.Tidak jarang yang ikut memberika pembelajaran di kelas adalah
Tentara yang bertugas di daerah perbatasan.Tentu hal ini sangat mulia,Tentara
yang pada saat itu tidak bertugas di pos perbatasan ikut mengabdi dengan ikut
memberikan pembelajaran di kelas bagi siswa SD.Fasilitas sekolah juga kurang
begitu lengkap.Peran pemerintah dirasa sangat penting untuk menyediakan
fasilitas yang menujang mereka agar lebih semangat lagi dalam pergi ke
sekolah.Fasilitas yang dimaksud adalah dengan membuat akses jalan agar para
siswa bisa pergi ke sekolah tanpa melalui medan yang terjal yang sangat
berbahaya bagi mereka.Selain itu pemerintah juga diharapkan membangun jembatan
yang menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain.Jika sekolah itu berada
di daerah lain,maka siswa tidak perlu lagi menyebrangi sungai dengan tali yang
tentu sangat berbahaya.Bagaimanapun juga,pemerintah tidak boleh memandang
sebelah mata bagi sekolah dan warganya yang berada di “ujung negeri”.Mereka
juga akan menjadi penerus bangsa ini dengan pendidikan yang akan mereka tempuh.Pemerintah
perlu mengapresiasi semangat anak-anak daerah perbatasan dalam menuntut
ilmu.Salah satu bentuk apresiasi yang dapat diberikan oleh pemerintah salah
satunya dengan memberikan perlengkana sekolah dan beasiswa.Dewasa ini banyak
sekali terjadi hal hal yang sangat merugikan akibat kurangnya perhatian pemerintah
terhadap sekolah di daerah perbatsan.Hal yang paling berbahaya adalah mereka
tinggal di wilayah Indonesia,akan tetapi mereka tidak ingin menempuh pendidikan
di Indonesia karena sekolah yang jauh,akses sekolah yang tidak mudah
dilalui,mereka memilih untuk sekolah di Negara yang berbatasan langsung dengan
Negara kita yaitu Malaysia.Hal ini menyebabkan mereka kehilangan nasionalisme
dan mendorong mereka untuk tidak lagi menjadi Warga Negara Indonesia.Hal inilah
yang perlu menjadi perhatian pemerintah agar anak-anak di daerah perbatasan
bisa pergi ke sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar