Mewujudkan pemerintah sebagai suri
tauladan generasi muda Indonesia
Oleh : Arizta Wahyu Agustin
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu (wikipedia). Dalam
menetapkan suatu kebijakan, tidak jarang rakyat merasa kebijakan tersebut tidak
tepat atau justru malah menyengsarakan rakyat. Semua hal yang berkenaan dengan
pemerintahan selalu menjadi pantauan masyarakat luas. Tidak hanya dalam segi
kebijakan yang dibuat saja, melainkan sudah merambah ke personal individu yang
berada dalam pemerintahan itu sendiri. Seperti halnya yang terlihat di media
sosial, termasuk televisi, banyak kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat
pemerintahan. Kasus korupsi yang masih dalam penanganan hukum saat ini salah
satunya adalah kasus mantan menteri agama Suryadharma Ali dengan kasus dugaan
tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama 2012-2013 dan
2010-2011 (kompas.com). Kasus tersebut adalah satu dari sekian banyaknya kasus
korupsi pejabat pemerintahan yang terpublikasi di media sosial online dan
televisi. Selain kasus korupsi, kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dengan Polisi Republik Indonesia (POLRI) dan naik turunnya harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) adalah performa teladan yang kurang baik yang ditunjukkan
oleh pemerintahan pada masyarakat Indonesia. Generasi muda Indonesia adalah
salah satu dari lapisan masyarakat yang menjadi penonton dan bahkan peniru performa
tersebut. Generasi muda adalah modal manusia untuk pembangunan negara jangka
panjang. Generasi muda adalah didikan dari generasi tua yang sedang mengkonsep
dan membangun bangsa indonesia. Ibarat sebuah jamaah dalam shalat (dalam agama
Islam) generasi tua (pejabat/pelaku pemerintahan) adalah imamnya dan generasi
muda dan masyarakat sipil lainnya adalah sebagai makmumnya. Sesuai dengan lirik
lagu yang disenandungkan oleh Roma Irama yang berjudul “Darah Muda” mengatakan
bahwa masa muda adalah masa yang berapi-api. Maksudnya adalah bahwa generasi
muda adalah senjata utama dalam kebangkitan suatu bangsa-yang memiliki kemauan
yang kuat. Dalam pendidikan misalnya, kebijakan pemerintah yang memunculkan
dualisme kurikulum pendidikan dalam suatu negara menunjukkan bahwa tidak adanya
kesatuan dan persatuan yang selama ini didengungkan. Generasi muda, sebagai
pengenyam pendidikan-yang juga sedang membentuk dan membangun sebuah karakter
pribadi sebagai penerus bangsa-harus selalu beriringan dengan isu-isu negatif
dari pemerintahan, baik itu korupsi maupun kebijakan lainnya.
Pemerintah bisa menjadi cerminan yang baik bagi generasi mudanya.
Generasi muda akan memiliki karakter yang baik apabila mereka memiliki sumber
teladan yang baik pula-dalam hal ini adalah pemerintah. Suasana politik yang
baik serta kebijakan yang tidak menimbulkan kontroversi, utamanya dalam
kesejahteraan rakyat akan menstimulus generasi muda dalam membangun karakter
yang tepat demi kemajuan bangsanya. Praktek korupsi skala kecil yang dilakukan
oleh generasi muda, seperti mencontek ketika ujian sekolah tidak akan terjadi
apabila korupsi tidak menjadi hal yang biasa dan lumrah untuk dilakukan. Dengan demikian, karakter generasi muda
sangat bergantung pada pelaku pemerintahan yang menunjukkan karakter yang baik
pula. Dalam hal ini khususnya karakter personal dari masing-masing individu
yang menjadi pelaku pemerintahan. Mengurangi isu-isu negatif pemerintahan dapat
menstimulus generasi muda untuk belajar demi meningkatkan kualitas bangsa.
Korupsi tidak akan menjadi budaya dalam masyarakat apabila pemerintah mampu
menghilangkan budaya tersebut dikalangannya.
0 komentar:
Posting Komentar