Sabtu, 02 Mei 2015

Mewujudkan pemerintah sebagai suri tauladan generasi muda Indonesia



Mewujudkan pemerintah sebagai suri tauladan generasi muda Indonesia
Oleh : Arizta Wahyu Agustin
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya 

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu (wikipedia). Dalam menetapkan suatu kebijakan, tidak jarang rakyat merasa kebijakan tersebut tidak tepat atau justru malah menyengsarakan rakyat. Semua hal yang berkenaan dengan pemerintahan selalu menjadi pantauan masyarakat luas. Tidak hanya dalam segi kebijakan yang dibuat saja, melainkan sudah merambah ke personal individu yang berada dalam pemerintahan itu sendiri. Seperti halnya yang terlihat di media sosial, termasuk televisi, banyak kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan. Kasus korupsi yang masih dalam penanganan hukum saat ini salah satunya adalah kasus mantan menteri agama Suryadharma Ali dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama 2012-2013 dan 2010-2011 (kompas.com). Kasus tersebut adalah satu dari sekian banyaknya kasus korupsi pejabat pemerintahan yang terpublikasi di media sosial online dan televisi. Selain kasus korupsi, kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polisi Republik Indonesia (POLRI) dan naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah performa teladan yang kurang baik yang ditunjukkan oleh pemerintahan pada masyarakat Indonesia. Generasi muda Indonesia adalah salah satu dari lapisan masyarakat yang menjadi penonton dan bahkan peniru performa tersebut. Generasi muda adalah modal manusia untuk pembangunan negara jangka panjang. Generasi muda adalah didikan dari generasi tua yang sedang mengkonsep dan membangun bangsa indonesia. Ibarat sebuah jamaah dalam shalat (dalam agama Islam) generasi tua (pejabat/pelaku pemerintahan) adalah imamnya dan generasi muda dan masyarakat sipil lainnya adalah sebagai makmumnya. Sesuai dengan lirik lagu yang disenandungkan oleh Roma Irama yang berjudul “Darah Muda” mengatakan bahwa masa muda adalah masa yang berapi-api. Maksudnya adalah bahwa generasi muda adalah senjata utama dalam kebangkitan suatu bangsa-yang memiliki kemauan yang kuat. Dalam pendidikan misalnya, kebijakan pemerintah yang memunculkan dualisme kurikulum pendidikan dalam suatu negara menunjukkan bahwa tidak adanya kesatuan dan persatuan yang selama ini didengungkan. Generasi muda, sebagai pengenyam pendidikan-yang juga sedang membentuk dan membangun sebuah karakter pribadi sebagai penerus bangsa-harus selalu beriringan dengan isu-isu negatif dari pemerintahan, baik itu korupsi maupun kebijakan lainnya.
Pemerintah bisa menjadi cerminan yang baik bagi generasi mudanya. Generasi muda akan memiliki karakter yang baik apabila mereka memiliki sumber teladan yang baik pula-dalam hal ini adalah pemerintah. Suasana politik yang baik serta kebijakan yang tidak menimbulkan kontroversi, utamanya dalam kesejahteraan rakyat akan menstimulus generasi muda dalam membangun karakter yang tepat demi kemajuan bangsanya. Praktek korupsi skala kecil yang dilakukan oleh generasi muda, seperti mencontek ketika ujian sekolah tidak akan terjadi apabila korupsi tidak menjadi hal yang biasa dan lumrah untuk dilakukan. Dengan demikian, karakter generasi muda sangat bergantung pada pelaku pemerintahan yang menunjukkan karakter yang baik pula. Dalam hal ini khususnya karakter personal dari masing-masing individu yang menjadi pelaku pemerintahan. Mengurangi isu-isu negatif pemerintahan dapat menstimulus generasi muda untuk belajar demi meningkatkan kualitas bangsa. Korupsi tidak akan menjadi budaya dalam masyarakat apabila pemerintah mampu menghilangkan budaya tersebut dikalangannya.

0 komentar:

Posting Komentar