PENDIDIKAN MASA KINI
Oleh : Muhammad Zainal Arifin
Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UHAMKA
Assalamualaikum, saya Muhammad
Zainal Arifin dari fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) prodi
pendidikan ekonomi, disini saya akan menjabarkan sedikit tentang ‘Pendidikan
Masa Kini’ saya minta maaf kalau misalnya ada kata kata saya yang kurang
berkenan.
Bismillahirromanirrohim..
”Didik dan persiapkanlah anak-anakmu, sesuai zamannya, karena mereka
diciptakan untuk hidup pada masa yang berbeda dengan masamu” (Ali bin Abi
Thalib )
Pendidikan sangatt penting dalam
kehidupan, karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang. Negara maju
tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan
suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas SDM yang akan didapat. Tujuan
pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan SDM di
Indonesia dengan semaksimal mungkin. Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga
negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh bagian di kehidupan, cerdas,
aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin, bermoral tinggi, demokratis, dan
toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan. Ada Empat
point pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh
lembaga pendidikan formal, yaitu:
1. learning
to Know (belajar untuk mengetahui)
2. learning
to do (belajar untuk melakukan sesuatu)
3. learning
to be (belajar untuk menjadi seseorang)
4. learning
to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Menurut saya Indonesia belum
menerapkan sepunuhnya point - point yang dicanangkan oleh UNESCO, Pendidikan di
Indonesia juga minus dari kata ‘baik’. Sebagaimana pendidikan itu sendiri
mempunyai makna sebagai ‘bekal’ untuk menjadikan setiap orang berkembang dan
menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya beropini bahwa pendidikan di
Indonesia minus dari kata ‘baik’? Kalau menurut pengamatan saya sendiri karena
tidak semua sekolah memenuhi standar pendidikan yang layak. Saya ambil contoh
masalah UN. Saya masih suka bingung untuk apa UN diadakan? Mengevaluasi hasil
belajar siswa selama bertahun-tahun? Sebuah penentu kelayakan seorang siswa
untuk lulus dari jenjang pendidikan yang sudah dia tempuh selama bertahun tahun
hanya dengan 4 hari? Dibuat 20 paket dengan bobot soal yang sama berstandar
internasional. Terus bagaimana nasibnya sekolah didaerah atau pedalaman yang
masih minim fasilitas kalau bobot soalnya disamaratakan? Jadi bagaimana bisa UN
dijadikan sebagai penentuan kelulusan kalau tidak adil seperti ini? Yang ada UN
dijadikan ladang uang bagi para oknum tidak bertanggung jawab membujuk siswa
menerima bantuan instan dan akhirnya kecuranganpun terjadi. Jadi menurut saya
pendidikan di Indonesia memang harus dirombak total.
Sekarang saya ganti topiknya, saya akan membahas ‘Kurikulum 2013’ yang
telah diterapkan oleh pemerintah tahun lalu dikalangan pelajar SMA, SMP, maupun
SD (mahasiswa tidak termasuk ya :D). Kalau menurut saya sendiri, kurikulum 2013
ini baik. Kenapa saya bilang baik? Kurikulum ini menjadikan siswa menjadi aktif
serta kreatif. Disamping itu dengan ditambahnya point-point keagamaan dalam
segala bidang dapat menjadikan para siswa lebih berakhlak. Dulu banyak sekolah
berlomba-lomba menerapkan 2 kurikulum sekaligus yang pada akhirnya membuat
siswa bingung, overload, dan bahkan sampai kehilangan rasa nasionalismenya.
Kenapa harus seperti itu? Karena kurikulum di Indonesia yang kurang memadai dan
membuat sekolah-sekolah akhirnya harus mengadopsi kurikulum dari luar negeri.
Kurikulum kita selama ini hanya sebatas knowledge tanpa memippersiapkan
lifeskill bagi para siswa. Siswa hanya terus dicekoki dengan berbagai
informasi, tanpa tahu apa kegunanya bagi kehidupan yang akan datang. Nah dengan
kurikulum baru ini saya menharapkan para ‘siswa’ mampu mengeksplorasi pemikiran
serta menggali kreativitas mereka, sehingga kelak para siswa menjadi orang2
yang kritis, kreatif, mampu berpikir out of the box, dan yang terpenting
menjadi orang yang bermanfaat serta berakhlak dan taat kepada agama. Tetapi
disamping itu, banyak keluhan yang saya dengar dari teman teman saya yang
mungkin mereka pikir ini terlalu mendadak dan telalu ‘memforsir’ siswa,
mungkin. Tetapi ada sesuatu yang saya kurang setuju terhadap kurikulum 2013,
tentang pelajaran TIK yang akan disatukan dengan semua mata pelajaran.
Sebenarnya TIK tidak dilenyapkancCuma akan disatukan dengan pelajaran lainnya.
Menurut saya, masalah yang ‘bisa’ muncul disini adalah faktor rendahnya
kemampuan guru dalam memanfaatkan IT dan kurang memadainya fasilitas IT di
sekolah.
Jadi menurut saya tentang ‘Pendidikan Masa Kini’ yang sedang dipakai
negri ini perlu adanya perbaikan. Semoga pendidikan di Indonesia semakin
membaik! Mungkin hanya itu yang bisa saya jabarkan tentang ‘Pendidikan Masa
Kini’ dan saya sangat megharapkan saran dari pembaca jika terdapat
kekurangan dalam Essay saya ini. Maaf kalau ada kata-kata saya yang tidak
berkenan. Wassalamualaikum wr. Wb.
#SalamPendidikanNasional.
0 komentar:
Posting Komentar