Guru Galau Murid Menjerit
Oleh : Yana Army N
S1 Pend. Ekonomi UNESA
Melalui
kertas ini saya akan sedikit bercerita apa yang saya ketahui tentang keadaan
pendidikan di Indonesia, walaupun memang ini bukan cara membuat essay atau
artikel yang baik dan benar, karena terus terang saya tidak pandai membuat
artikel maupun essay. Semoga tulisan saya ini dapat memberi masukan bagi
pemerintah guna memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Indonesia
merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam, gemah ripah roh jinawi, dan
Negara yang telah merdeka. Namun keadaannya sungguh berbanding terbalik. Banyak
permasalahan-permasalahan yang harus di selesaikan, khusunya pada bidang
pendiddikan.
Pertama,
keterbatasan biaya sehingga anak Indonesia tidak bisa bersekolah. Pada
Indonesia bagian pinggiran banyak anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah.
Jangankan untuk sekolah, untuk makan saja mereka harus mencari uang sendiri
untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Kedua,
akses jalan kesekolah yang kurang memadai dan bisa di bilang membahayakan.
Apabila siswa akan beragkat kesekolah, mereka harus melewati medan yang
berbahaya, jembatan yang mau roboh, melewati sungai yang arusnya deras, jauhnya
lokasi sekolah dari rumah, dan sebagainya.
Ketiga,
kurangnya gaji para pendidik di Indonesia, sehingga para pendidimk banyak yang
kurang termotivasi untuk mendidik siswa-siswinya. Bisa dibayangkan, artis yang
mempertontonkan adegan yang kurang mendidik saja mendapatkan bayaran yang
tinggi, sedangkan guru, mengajarkan akhlaq, ilmu yang bermanfaat, untuk masa
depan anak-anak Indonesia di gaji dengan bayaran yang tak seberapa, apakah ini
adil ? memang sekarang guru juga mendapat sertifikasi dan tujangan, namun
bagaimanakah nasib guru yang masih belum di angkat sebagai pegawai negeri ?
Keempat,
kurangnya anggaran yang digunakan untuk biaya pendidikan yang di keluarkan
pemerintah. Saya sangat prihatin dan bersedih saat saya melihat acara
televisi/berita yang menayangkan fasilitas pejabat-pejabat dan wakil-wakil
rakyat yang begitu mewah, apakah mereka tidak malu ? namun apa yang bisa di
perbuat oleh rakyat golongan bawah, mereka hanya bisa menerima.
Kelima, sarana prasarana sekolah
yang di buat bisnis oleh kaum-kaum yang kurang bertanggung jawab. Salah satu
contoh dulu kasus ujian nasional dan kebetulan saya menerima dampaknya (karena
saya mengikuti ujian pada waktu itu), pembuatan soal ujian di buat bisnis.
Dengan anggaran yang besar tapi kualitas kertas sangatlah buruk (tipis dan
mudah berlubang). Bahkan ada salahsatu teman saya yang kertaws ujiannya
berlubang dan tidak bisa ganti karena stok soal ujian telah habis (saat itu
satu kelas yang berisi 20 anak di sedikan kode paket soal 30). Padahal kami
susah-susah 3 tahun belajar siang malam, kehujanan, kepanasan, dan tinggal
terakhir ujian untuk menentukan kelulusan malah terjadi hal tersebut.
Kelima poin di atas adalah sedikit
gambaran potret pendidikan yang ada di Negara Indonesia tercinta ini. Apakah
itu yang dinamakan merdeka ? saya tidak cantumkan dimana keadaan itu terjadi,
karena adanya privasi yang harus di jaga. Saya berharap kebijaksanaan
pemerintah untuk mencaritahu dan
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut supaya anak-anak pinggiran
tersebut juga merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, memperoleh hak yang
seharunya mereka terima.
0 komentar:
Posting Komentar