Harta Karun Pulau yang Terbengkalai
Oleh : Angga Putri Gardina
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
Indonesia merupakan negara yang
dianugerahi banyak pulau dan budaya. Jumlah pulau dan budaya yang berlimpah
tersebut dimiliki dan akan dipelihara oleh seluruh penduduk di Indonesia.
Berdasarkan data BKKBN, jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 diperkirakan
jumlahnya 240 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,49% per tahun. Jumlah pendduk yang
fantastis ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar menjadi SDM yang
berkwalitas dan bermanfaat bagi Indonesia.
Cara yang paling tepat untuk
meningkatkan kwalitas SDM adalah dengan cara memberikan pendidikan yang layak.
Pendidikan yang layak tidak hanya untuk masyarakat yang berada di daerah yang
bisa dijangkau oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja. Penduduk yang
berada di daerah kepulauan pun berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka
berhak mendapatkan kwalitas pendidikan yang sama seperti apa yang diberikan
pemerintah kepada anak-anak di daerah yang mudah dijangkau. Contoh pulau yang
memerlukan uluran tangan lebih untuk meningkatkan kwalitas SDM di sana yaitu
pulau Raas.
Raas adalah salah satu pulau di
kabupaten Sumenep propinsi Jawa Timur. Kondisi sekolah disana terutama Sekolah
Dasar sangat berbeda dengan kondisi SD di daerah perkotaan. SD di kota sudah
mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap, diantaranya perpustakaan, lab
sains, dsb. Namun coba kita sedikit mengintip kondisi SD di pulau Raas. Tidak
semua SD disana sudah memiliki laboratorium dimana siswa dapat belajar
mempraktikkan langsung materi yang sudah mereka pelajari. Jangankan
laboratorium yang memang membutuhan biaya yang cukup besar untuk mendirikan
gedung dan membeli peralatan laboratorium. Disana masih ada SD yang belum
mempunyai perpustakaan. Jika perpustakaan saja mereka tak punya, lalu bagaimana
cara siswa untuk menggali lebih dalam ilmu mereka?
Mengenai pertanyaan di atas, mungkin
ada segelintir orang yang akan menjawab agar mereka membeli buku bacaan secara
individu. Namun jangan lupa untuk melihat bagaimana kondisi ekonomi penduduk
disana. Penduduk hanya menggantungkan hidupnya pada hasil laut dan mengadu
nasib di Bali. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, penduduk harus
banting tulang mencari ikan di laut. Beban tersebut sudah cukup berat dan akan
bertambah berat jika harus ditambah dengan beban harus membeli buku bacaan
untuk anak-anak mereka. Terlebih harga buku disana tentu akan lebih mahal
karena biaya distribusi kesana juga tidak murah. Jika ditelaah dari makanan
sehari-hari mereka yaitu ikan laut, maka otak mereka cukup cerdas karena
kandungan protein pada ikan laut. Kecerdasan itu akan sangat mubazir jika tidak
dikembangkan melalui penyediaan buku bacaan untuk siswa tersebut.
Kondisi yang lebih membuat hati pilu
yaitu masih terdapat siswa SD yang pergi sekolah tanpa menggunakan sepatu.
Hampir semua siswa SD di kota menggunakan sepatu yang layak namun keberuntungan
tersebut tidak dimiliki oleh siswa SD di pulau Raas. Walaupun tanpa sepatu,
kondisi ini tidak menyurutkan semangat belajar mereka. Mereka tetap semangat
pergi sekolah untuk meraih cita-cita. Apakah semangat yang tinggi tersebut
tidak pantas untuk mendapatkan apresiasi dari pemerintah? Jangan sekali-kali
tidak memperdulikan kondisi para anak SD karena merekalah yang akan memperbaiki
dan meningkatkan kwalitas Indonesia di masa depan.
Selain itu bagi guru SD di daerah
kota, cara membentuk karakter siswa disana bukanlah menjadi permasalahan yang
besar. Hal ini disebabkan karena sebagian besar orang tua siswa tersebut
memiliki pendidikan yang tinggi sehingga setidaknya para siswa sudah dipelajari
bagaimana sopan santun dan bersikap yang baik. Namun penduduk di daerah kepulauan
belum memiliki pendidikan yang tinggi. Mereka memberikan kepercayaan penuh
kepada guru di sekolah untuk mendidik dan membentuk karakter anaknya tanpa
pembekalan karater dari rumah. Hal ini menyulitkan kondisi guru dimana mereka
harus memberikan materi pelajaran tanpa sarana dan prasarana yang memadai dan
membentuk karakter siswa dengan gambaran kondisi di atas.
Dalam memperingati hari pendidikan
nasional ini, diharapakan menteri pendidikan lebih memberikan perhatian pada
kondisi pendidikan di daerah kepulauan. Mereka juga anak bangsa yang berhak
mendapatkan uluran tangan. Sarana dan prasarana pendidikan di daerah kepulauan
perlu ditingkatkan agar siswa disana bisa mengembangkan imu mereka dan mampu
bersaing kemampuan dengan siswa di daerah kota. Selain itu diperlukan
penghargaan lebih bagi guru disana yang rela mengorbankan keinginan dan
kebahagiaan hidup di kota demi mendidik calon generasi muda Indonesia di
kepulauan.
0 komentar:
Posting Komentar